JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus memperluas jaringan pasokan gas bumi untuk mendukung perkembangan industri nasional. Salah satu langkah terbaru yang dilakukan adalah menjajaki penyediaan pasokan gas bumi dan infrastruktur di Kawasan Industri Jatengland, yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Langkah ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara PGN dan PT Jawa Tengah Lahan Andalan pada hari Senin, 17 Maret 2025.
Kerja Sama PGN dan PT Jawa Tengah Lahan Andalan
Penandatanganan nota kesepahaman ini menjadi momentum penting dalam upaya PGN untuk memperluas distribusi gas bumi ke kawasan industri di Jawa Tengah. Kedua pihak sepakat untuk berkoordinasi secara intensif dalam merealisasikan potensi penyaluran gas bumi ke kawasan industri Jatengland, yang diharapkan dapat mengoptimalkan pemanfaatan energi gas dalam mendukung pertumbuhan sektor industri di wilayah tersebut.
Direktur Komersial PGN, Ratih Esti Prihatini, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung peningkatan daya saing industri Indonesia melalui pemanfaatan gas bumi yang lebih luas. Ia juga menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia telah menargetkan peningkatan daya saing industri dengan mengoptimalkan penggunaan gas bumi sebagai sumber energi utama.
Dukungan untuk Pertumbuhan Industri Nasional
Ratih Esti Prihatini mengungkapkan, "Pemerintah menargetkan peningkatan daya saing industri melalui pemanfaatan gas bumi," kata Ratih dalam keterangan resmi yang diterima. "PGN berkomitmen untuk mendukung target tersebut dengan menyalurkan gas bumi ke Jatengland. Pada tahap awal, kami akan menggunakan moda beyond pipeline untuk memastikan pasokan gas bumi ini dapat diterima oleh para pelaku industri dengan cepat dan efisien," tambahnya.
Sistem pasokan gas ini nantinya akan menggunakan beberapa metode, termasuk pengiriman gas dalam bentuk CNG (Compressed Natural Gas) dan LNG (Liquefied Natural Gas), yang akan diambil dari stasiun pengisian terdekat. Selain itu, jaringan infrastruktur pipa gas yang terhubung dengan Pipa Cisem 1 dan Gresem juga akan memfasilitasi aliran pasokan gas dari Jawa Timur ke kawasan industri di Jatengland.
Integrasi Infrastruktur Gas Bumi
Inisiatif ini juga sejalan dengan rencana Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk melakukan integrasi infrastruktur gas bumi di seluruh Indonesia. Melalui upaya integrasi ini, pasokan gas bumi ke berbagai sektor industri di Jawa Tengah diharapkan akan semakin terjamin dan stabil, sehingga mendukung kelancaran produksi dan pengembangan usaha di kawasan industri tersebut.
PGN juga berencana untuk mengoptimalkan potensi gas yang berasal dari sejumlah lapangan gas besar di Indonesia. Salah satunya adalah Lapangan Jambaran Tiung Biru yang terletak di Wilayah Kerja (WK) Blora, serta lapangan gas di WK Cepu (Lapangan Cendana – Alas Tua) dan WK Tuban (Lapangan Sumber-2). Potensi gas yang sangat besar ini diharapkan dapat mendukung keberlanjutan pasokan gas ke sektor industri, baik di Jawa Tengah maupun di wilayah lainnya di Indonesia.
Penyediaan Gas Bumi untuk Kawasan Industri Jatengland
Kawasan Industri Jatengland, yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, memiliki potensi besar untuk menjadi pusat industri yang berkembang pesat. Oleh karena itu, pasokan energi yang stabil dan efisien sangat dibutuhkan untuk mendukung operasional pabrik dan perusahaan yang beroperasi di kawasan ini.
PGN sendiri telah memiliki pengalaman yang cukup dalam melayani kawasan industri di berbagai daerah. Di area Semarang, PGN telah melayani lebih dari 17.500 pelanggan yang mencakup sektor rumah tangga, UMKM, komersial, industri, dan pembangkit listrik. Dalam hal ini, PGN juga melayani Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang dan Kawasan Industri Kendal (KI Kendal), yang merupakan dua kawasan industri utama di Jawa Tengah.
Dengan langkah baru ini, PGN berencana untuk memperluas jangkauan layanan gas bumi, khususnya untuk sektor industri di Kawasan Industri Jatengland. Penyaluran gas ke kawasan ini diharapkan dapat mempercepat proses industri dan mendukung perusahaan-perusahaan di kawasan tersebut dalam meningkatkan daya saing global.
Kawasan Industri Jatengland, Langkah Strategis untuk Pertumbuhan Industri
Direktur PT Jawa Tengah Lahan Andalan, Andi, memberikan pernyataan terkait kerja sama ini. "Kerja sama dengan PGN ini merupakan langkah strategis untuk memastikan pasokan gas bumi yang stabil bagi para tenant yang berada di Kawasan Industri Jatengland. Pasokan energi yang efisien dan terjamin sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan industri di kawasan ini," ujar Andi.
Kawasan Industri Jatengland sendiri dirancang untuk menjadi pusat industri yang mengakomodasi berbagai sektor usaha, mulai dari manufaktur hingga industri pengolahan. Pasokan gas bumi yang stabil dan andal akan membantu para pelaku industri di kawasan ini untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi fosil lainnya, yang cenderung lebih mahal dan tidak ramah lingkungan.
PGN dan Komitmennya terhadap Pemanfaatan Gas Bumi
PGN, sebagai salah satu perusahaan energi terbesar di Indonesia, terus berupaya untuk memperluas pemanfaatan gas bumi sebagai sumber energi yang lebih ramah lingkungan dan efisien. Selain mendukung sektor industri, PGN juga berkomitmen untuk meningkatkan jumlah pelanggan gas bumi di seluruh Indonesia, termasuk sektor rumah tangga dan komersial.
Di samping itu, PGN juga terus melakukan pembangunan infrastruktur gas bumi, seperti jaringan pipa dan stasiun pengisian gas, untuk mendukung distribusi gas bumi yang lebih merata ke seluruh wilayah Indonesia. Ini sejalan dengan visi pemerintah yang ingin meningkatkan penggunaan gas bumi sebagai bagian dari transisi energi menuju sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Kerja sama antara PGN dan PT Jawa Tengah Lahan Andalan dalam penyediaan pasokan gas bumi ke Kawasan Industri Jatengland merupakan langkah strategis yang sangat penting bagi pertumbuhan industri di Jawa Tengah. Dengan pasokan gas bumi yang stabil dan efisien, PGN berharap dapat mendukung daya saing industri nasional dan mendorong pemanfaatan energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Langkah ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, menciptakan lapangan kerja baru, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pemain utama dalam industri energi global.