Banjir Terjang Kabupaten Grobogan, Warga Diungsikan ke Tempat Pengungsian

Rabu, 12 Maret 2025 | 11:12:23 WIB
Banjir Terjang Kabupaten Grobogan, Warga Diungsikan ke Tempat Pengungsian

JAKARTA - Banjir besar yang melanda Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, menyebabkan ribuan warga terdampak dan terpaksa mengungsi. Di antara lokasi pengungsian yang disiapkan adalah Gereja Kristen Jawa Tempurung Ringin Kidul, Kecamatan Gubug, yang menjadi tempat penampungan bagi warga yang rumahnya terendam air dengan ketinggian hampir satu meter. Para pengungsi ini diharapkan dapat mendapatkan kenyamanan sementara hingga kondisi di daerah mereka kembali membaik.

Sebagai informasi, banjir yang terjadi di Grobogan sudah menggenangi sejumlah desa di beberapa kecamatan, membuat banyak rumah warga terendam. Di Gereja Kristen Jawa Tempurung Ringin Kidul, sedikitnya 88 jiwa telah mengungsi. Gereja ini menjadi salah satu titik pengungsian yang disiapkan untuk menampung mereka yang terdampak. Meskipun kondisi di luar sangat berat, pengungsi diharapkan bisa merasa lebih aman dan nyaman dengan bantuan yang diberikan.

Gubernur Jawa Tengah Tinjau Pengungsian di Grobogan

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang sebelumnya telah memerintahkan adanya upaya tanggap darurat untuk membantu korban banjir, berkunjung langsung ke lokasi pengungsian untuk memastikan kebutuhan dasar bagi para pengungsi terpenuhi. Pada kunjungannya ke Grobogan, Gubernur Ganjar memastikan bahwa berbagai kebutuhan pokok warga terdampak banjir, termasuk makanan, alas tidur, dan kesehatan, sudah tercukupi dengan baik.

"Saya ingin memastikan kondisi pengungsi baik, dan tak kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan pokok," kata Ganjar saat mengunjungi lokasi pengungsian di Gereja Kristen Jawa Tempurung Ringin Kidul, pada Senin, 10 Maret 2025.

Gubernur Ganjar menekankan pentingnya distribusi bantuan yang cepat dan merata, serta menjaga agar kualitas layanan kesehatan bagi para pengungsi tetap terjaga. “Banjir yang terjadi di Grobogan ini harus segera ditangani secara baik. Penanganan yang efektif untuk para pengungsi harus diprioritaskan, apalagi sekarang sudah ada kerusakan pada tanggul yang harus segera diperbaiki,” lanjut Ganjar.

Posko Kesehatan dan Dapur Umum Siap Melayani Pengungsi

Untuk mendukung kelangsungan hidup para pengungsi, Pemprov Jawa Tengah telah menyiapkan berbagai fasilitas penunjang di sekitar lokasi pengungsian, salah satunya adalah posko kesehatan. Posko ini akan memberikan pelayanan kesehatan bagi warga yang membutuhkan, termasuk pemeriksaan medis rutin dan penanganan penyakit yang mungkin timbul akibat kondisi pengungsian yang kurang ideal.

Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan dapur umum untuk menyediakan makanan dan minuman bagi para pengungsi. Dapur umum ini berfungsi untuk menjamin ketersediaan makanan bergizi bagi para korban banjir, yang akan disalurkan secara berkala. Dapur umum dan posko kesehatan menjadi dua fasilitas vital yang akan menunjang kehidupan sehari-hari para pengungsi.

"Selain kebutuhan dasar seperti makanan, kami juga menyiapkan posko kesehatan di dekat lokasi pengungsian ini. Semuanya sudah kami persiapkan agar para pengungsi bisa merasa aman dan nyaman selama berada di pengungsian," ujar Gubernur Ganjar.

Titik Pengungsian Lainnya dan Jumlah Korban Banjir

Tidak hanya Gereja Kristen Jawa Tempurung Ringin Kidul yang dijadikan tempat pengungsian, masjid terdekat, Masjid Baitul Makmur, juga menjadi lokasi penampungan pengungsi lainnya. Masjid ini mampu menampung 117 jiwa pengungsi yang juga berasal dari kawasan terdampak banjir.

Berdasarkan data terbaru yang dihimpun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan, banjir ini telah menggenangi 23 desa di enam kecamatan di wilayah Grobogan, yakni Kecamatan Toroh, Tawangharjo, Purwodadi, Kedungjati, Gubug, dan Tegowanu. Desa-desa ini terendam air setinggi hampir satu meter, memaksa banyak warga untuk mengungsi dan meninggalkan rumah mereka.

Banjir yang melanda Grobogan kali ini tergolong cukup parah, mengingat curah hujan yang tinggi serta rusaknya tanggul di beberapa wilayah. Oleh karena itu, perbaikan tanggul yang jebol menjadi prioritas utama bagi pemerintah daerah.

BPBD Grobogan: Data dan Penanganan Banjir

Menurut data dari BPBD Grobogan, banjir yang melanda wilayah tersebut tidak hanya disebabkan oleh hujan deras, tetapi juga akibat jebolnya tanggul yang membendung air di beberapa titik. Penanganan terhadap kerusakan tanggul dan pembersihan saluran air menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan segera setelah situasi di pengungsian teratasi.

Dalam penjelasannya, Kepala BPBD Grobogan menyampaikan bahwa fokus penanganan bencana ini terbagi menjadi dua aspek, yaitu penanganan para pengungsi dan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat banjir. "Kami tidak hanya fokus pada penanganan pengungsi, tetapi juga pada perbaikan tanggul dan infrastruktur vital lainnya agar banjir tidak terjadi lagi di masa depan," ungkap Kepala BPBD Grobogan dalam kesempatan terpisah.

Pemerintah Kabupaten Grobogan juga telah mengirimkan tim evakuasi dan penyelamatan ke sejumlah desa terdampak banjir. Tim ini berfungsi untuk memastikan bahwa seluruh warga yang terperangkap di dalam rumah dapat dievakuasi dengan selamat dan dibawa ke tempat yang lebih aman. Sementara itu, pihak kepolisian dan TNI juga turut membantu dalam upaya penanggulangan bencana ini, dengan memastikan kelancaran proses evakuasi dan distribusi bantuan.

Antisipasi Kejadian Serupa dan Harapan Kedepan

Meskipun bencana banjir ini telah mengganggu kehidupan sehari-hari warga Grobogan, Gubernur Ganjar tetap optimis bahwa dengan kerjasama semua pihak, situasi ini bisa segera teratasi. Ia berharap agar seluruh masyarakat dapat bersatu dan bergotong royong dalam mengatasi bencana ini, serta memberikan dukungan kepada para korban yang membutuhkan.

"Harapan kami, dengan adanya bantuan dan dukungan dari semua pihak, warga yang terdampak banjir ini dapat segera pulih dan kembali melanjutkan aktivitas mereka. Kami juga berharap agar kejadian serupa bisa diantisipasi di masa mendatang dengan memperkuat infrastruktur dan sistem pengelolaan bencana yang lebih baik," ujar Gubernur Ganjar.

Dalam waktu dekat, pemerintah daerah berencana untuk memperbaiki dan memperkuat tanggul yang jebol, serta menyiapkan langkah-langkah mitigasi bencana agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Dengan adanya berbagai upaya penanganan bencana yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah, diharapkan masyarakat yang terdampak banjir dapat segera kembali ke rumah mereka dalam kondisi yang lebih aman dan stabil.

Terkini