JAKARTA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk, salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia, baru-baru ini mengumumkan penerapan sistem manajemen konstruksi terintegrasi sebagai bagian dari strategi utama untuk meningkatkan efisiensi dan mempercepat penyelesaian proyek. Sistem baru ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi proyek-proyek besar yang sedang dikerjakan oleh Waskita Karya di berbagai daerah di Indonesia.
Menurut Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono, penerapan sistem manajemen konstruksi terintegrasi ini merupakan langkah penting yang sejalan dengan upaya transformasi digital perusahaan. "Kami berkomitmen untuk terus berinovasi guna memastikan setiap proyek yang kami kerjakan dapat selesai tepat waktu dengan biaya yang efisien. Sistem ini memungkinkan kami untuk memantau semua aspek proyek secara real-time, dari perencanaan hingga pelaksanaan di lapangan," ujar Destiawan dalam sebuah wawancara baru-baru ini.
Transformasi Digital dalam Konstruksi
Dengan semakin kompleksnya proyek konstruksi saat ini, integrasi dan digitalisasi sistem manajemen menjadi kunci utama untuk mengatasi tantangan tersebut. Waskita Karya, melalui sistem manajemen terintegrasi ini, telah mengimplementasikan teknologi terbaru seperti Building Information Modeling (BIM) dan project management software yang canggih. Teknologi ini memungkinkan para manajer proyek untuk melakukan koordinasi lintas divisi secara lebih efisien dan efektif.
"Sistem ini tidak hanya memudahkan dalam pengelolaan proyek, tetapi juga membantu kami meningkatkan kualitas hasil akhir," lanjut Destiawan. "Dengan platform terintegrasi, semua data terkait proyek dapat diakses dengan mudah oleh tim yang terlibat, sehingga setiap keputusan dapat diambil berdasarkan data yang akurat dan terkini."
Keuntungan Sistem Terintegrasi
Sistem manajemen konstruksi terintegrasi menawarkan sejumlah keuntungan bagi Waskita Karya. Pertama, sistem ini memungkinkan perusahaan untuk merespons permasalahan lapangan dengan cepat. Kedua, data yang terintegrasi memastikan bahwa semua keputusan manajemen didasarkan pada informasi terbaru yang dapat diandalkan. Ketiga, sistem ini juga membantu pengurangan biaya operasional karena segala kendala dapat diidentifikasi dan diselesaikan lebih awal.
Menurut Rahmat Dani, Kepala Divisi Teknologi Informasi Waskita Karya, sistem ini dikembangkan dengan mempertimbangkan kebutuhan spesifik dari setiap proyek yang dikelola perusahaan. "Kami membuat sistem yang fleksibel dan mudah diadaptasi sesuai dengan skala dan jenis proyek," ungkap Rahmat. "Ini menjadikan kami lebih unggul dalam menghadapi persaingan di industri konstruksi yang semakin ketat."
Penerapan di Proyek-Proyek Utama
Waskita Karya saat ini sedang menangani sejumlah proyek besar di berbagai wilayah Indonesia, termasuk pembangunan infrastruktur jalan tol, jembatan, dan fasilitas publik lainnya. Proyek-proyek ini, yang biasanya melibatkan banyak pemangku kepentingan, sangat diuntungkan dengan adanya sistem manajemen terintegrasi ini.
Salah satu proyek yang telah merasakan manfaat dari sistem ini adalah pembangunan jalan tol trans-Sumatra. Dengan memanfaatkan sistem manajemen terintegrasi, tim proyek mampu menyelesaikan tahap-tahap konstruksi lebih cepat dari jadwal yang telah ditetapkan. "Efisiensi yang dihasilkan dari sistem ini telah membuat kami lebih mampu memenuhi target pembangunan, yang tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menggunakan infrastruktur tersebut," kata Hasan Basri, Manajer Proyek Tol Trans-Sumatra.
Rencana Pengembangan ke Depannya
Selain peningkatan efisiensi dan percepatan proyek, Waskita Karya juga berencana untuk lebih mengembangkan sistem ini ke arah yang lebih maju. Perusahaan tengah mengkaji kemungkinan integrasi teknologi kecerdasan buatan (AI) dan machine learning untuk analisis data yang lebih mendalam dan prediktif. Inovasi ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru untuk perbaikan proses kerja dan penerapan strategi manajemen risiko yang lebih baik.
"Kami melihat teknologi sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam setiap proses kerja kami di masa depan," tambah Destiawan. "Dengan terus berinovasi, kami yakin Waskita Karya akan tetap menjadi pemimpin di industri konstruksi tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di kancah internasional."
Dukungan Pemerintah dan Kolaborasi
Pemerintah Indonesia mendukung upaya perusahaan-perusahaan BUMN seperti Waskita Karya untuk bertransformasi digital demi meningkatkan daya saing. Kementerian BUMN menyatakan bahwa transformasi digital adalah bagian penting dalam upaya modernisasi perusahaan negara yang bertujuan menciptakan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas kerja.
Dalam rangka memperkuat implementasi sistem ini, Waskita Karya juga menjajaki peluang kolaborasi dengan akademisi dan mitra internasional untuk transfer pengetahuan dan teknologi. Hal ini dilakukan demi memastikan bahwa setiap pengembangan yang dilakukan selalu mengikuti perkembangan mutakhir di industri konstruksi global.
Dengan penerapan sistem manajemen konstruksi terintegrasi, Waskita Karya menunjukkan komitmennya dalam menyediakan solusi infrastruktur berkualitas tinggi dengan mengedepankan aspek efisiensi dan teknologi sebagai modal utama menghadapi tantangan pembangunan di masa kini dan mendatang.