Pertamina Umumkan Kenaikan Harga Minyak, Ini Dampaknya pada Ekonomi dan Masyarakat

Selasa, 18 Februari 2025 | 08:39:14 WIB
Pertamina Umumkan Kenaikan Harga Minyak, Ini Dampaknya pada Ekonomi dan Masyarakat

JAKARTA – PT Pertamina resmi mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Selasa, 18 Februari 2025. Kebijakan penyesuaian harga ini mulai berlaku sejak 1 Februari 2025 dan mencakup berbagai jenis BBM nonsubsidi di seluruh Indonesia.

Penyesuaian harga BBM ini adalah bagian dari implementasi Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022, yang merupakan perubahan dari Kepmen Nomor 62 K/12/MEM/2020 tentang formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis bahan bakar minyak umum jenis bensin dan minyak solar.

Beberapa jenis BBM yang mengalami kenaikan antara lain Pertamax (RON 92), Pertamax Turbo (RON 98), Pertamax Green (RON 95), Dexlite, hingga Pertamina Dex. Harga BBM subsidi, seperti Pertalite dan Solar, tidak mengalami perubahan harga, menjaga harga tetap stabil pada Rp 10.000 dan Rp 6.800 per liter.

Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, memberikan keterangan bahwa penyesuaian harga ini adalah delapan langkah reguler yang dilakukan setiap bulan. "Setiap bulan harga BBM diupdate. Untuk penyesuaian harganya bisa dicek di laman resmi Pertamina," ungkapnya.

Daftar Harga BBM per 1 Februari 2025

Untuk wilayah Aceh, Pertamax Turbo dibanderol seharga Rp 14.000 per liter, dan Pertamax mencapai Rp 12.900 per liter. Sedangkan di Sumatera Utara, harga Pertamax Turbo naik menjadi Rp 14.350, dan Pertamax dibanderol dengan harga Rp 13.200 per liter. Harga Dexlite di wilayah ini mencapai Rp 14.950 per liter. Di Provinsi DKI Jakarta, Pertamax Green dihargai Rp 13.700 per liter, sementara Pertamax Turbo naik menjadi Rp 14.000 per liter.

Di pulau Bali, harga Pertamax Green dipatok pada angka Rp 13.700 per liter, dan untuk wilayah Nusa Tenggara Timur, harga Pertamax Green meningkat hingga Rp 19.700 per liter, menjadikannya salah satu harga tertinggi di Indonesia.

Reaksi Publik dan Dampak Ekonomi

Kenaikan harga BBM ini tentu saja menimbulkan reaksi beragam dari masyarakat. Banyak pihak yang mempertanyakan dampak inflasi dan kenaikan harga ini terhadap harga kebutuhan pokok lainnya. Tidak sedikit pula yang mengkhawatirkan daya beli masyarakat yang bisa tertekan akibat kenaikan biaya transportasi.

Ekonom senior, Dr. Indra Wijaya, menjelaskan, "Kenaikan harga BBM bisa berdampak pada kenaikan harga barang dan jasa lainnya. Ini perlu diantisipasi dengan kebijakan yang mampu menjaga stabilitas harga dan mendorong daya beli masyarakat."

Namun, di sisi lain, penyesuaian harga ini juga dipandang sebagai bentuk transparansi dan langkah realistis dalam menghadapi fluktuasi harga minyak dunia. Pemerintah diharapkan mampu mengelola subsidi BBM dengan efektif agar dapat digunakan sesuai kebutuhan masyarakat.

Pemerintah sendiri melihat upaya ini sebagai langkah untuk memastikan bahwa harga BBM lebih sesuai dengan kondisi pasar global dan meningkatkan efisiensi penggunaan energi.

Upaya Pemerintah Menghadapi Kenaikan Harga

Dengan meningkatnya harga BBM, pemerintah telah mengumumkan beberapa inisiatif untuk mengurangi beban masyarakat. Salah satunya adalah dengan mendorong penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan dan efisien. Program konversi ke energi terbarukan terus digalakkan sebagai solusi panjang dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Ridwan Kamil, menyatakan, "Kami terus berinovasi dan berusaha untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat terpenuhi tanpa membebani mereka secara ekonomi. Penggunaan energi bersih akan menjadi prioritas utama kami."

Selain itu, badan-badan pemerintah yang terkait dengan pengendalian harga pangan dan pengaturan transportasi juga akan dilibatkan untuk memantau dan mempengaruhi harga komoditas dan jasa transportasi agar tidak melonjak tajam akibat kenaikan harga BBM.

Kenaikan harga BBM ini merupakan langkah PT Pertamina sebagai respons terhadap kondisi global dan dorongan untuk efisiensi energi nasional. Sementara pemerintah dan pemangku kebijakan mencari cara untuk memitigasi dampak kenaikan ini, masyarakat perlu bersiap dan beradaptasi dengan perubahan ini.

Adanya informasi yang transparan dan solusi yang berkelanjutan diharapkan mampu membantu masyarakat dalam menghadapi dampak kenaikan harga BBM, serta mendorong penggunaan energi yang lebih bijak dan berkelanjutan. Dengan terus terjaganya stabilitas harga dan kebijakan yang pro-aktif, diharapkan ekonomi nasional dapat tumbuh secara sehat dan keberlanjutan energi bisa terwujud.

Terkini