JAKARTA - Industri asuransi jiwa di Jepang menunjukkan lonjakan pertumbuhan yang signifikan, dengan pendapatan premi yang mencatat peningkatan luar biasa hingga November 2024. Pendapatan gabungan dari 41 perusahaan asuransi jiwa tercatat naik sebesar 101,8 persen, mencapai nilai fantastis yaitu US$159,25 miliar atau setara dengan ¥24,5 triliun. Data ini terungkap dari laporan terkini yang dirilis oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Jepang, menunjukkan momentum positif dan perkembangan pesat dalam industri ini.
Menurut laman Insurance Asia pada Senin, 17 Februari 2025, tidak hanya pendapatan premi yang mengalami lonjakan, tetapi juga klaim yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi jiwa Jepang meningkat hampir dua kali lipat. Klaim yang harus dibayarkan naik sebesar 96,5 persen YoY, mencapai US$38,35 miliar atau ¥5,9 triliun. Lonjakan ini menunjukkan bahwa meski terjadi peningkatan pendapatan preminya, para penyedia jasa asuransi juga dihadapkan pada tantangan dalam hal penanggulangan klaim.
"Hal ini menunjukkan bahwa ada kepercayaan yang semakin meningkat dari masyarakat terhadap produk asuransi jiwa, yang dicerminkan oleh pertumbuhan pesat dalam jumlah polis yang dikeluarkan dan diterima oleh masyarakat," ungkap seorang juru bicara Asosiasi Asuransi Jiwa Jepang.
Pada periode yang sama, pembayaran anuitas juga mencatat kenaikan dua kali lipat, mencapai US$19,5 miliar atau sekitar ¥3,0 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang positif dalam kesadaran masyarakat Jepang mengenai pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang melalui produk-produk anuitas.
Sementara itu, total aset yang dikelola oleh perusahaan asuransi Jepang mengalami peningkatan dramatis, hampir dua kali lipat menjadi US$2,61 triliun, atau setara dengan ¥402,2 triliun. Kondisi ini memberikan gambaran optimis mengenai manajemen aset yang efektif serta strategi investasi yang dilakukan oleh berbagai perusahaan asuransi dalam menghadapi dinamika perekonomian global.
Menganalisis segmen bisnis baru, seluruh segmen menunjukkan pertumbuhan yang sangat menjanjikan. Volume asuransi individu dan anuitas masing-masing mengalami kenaikan sebesar 104,4 persen dan 121,5 persen secara tahunan. Di sisi lain, asuransi kelompok dan anuitas kelompok mengalami peningkatan sebesar 61,5 persen dan 22,4 persen.
Para pakar industri menunjukkan bahwa era digitalisasi dan transformasi teknologi memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan ini. "Adopsi teknologi digital dalam layanan asuransi telah mempermudah dan mempercepat proses administrasi serta klaim, membuatnya lebih mudah diakses oleh masyarakat. Teknologi berperan penting dalam memfasilitasi pertumbuhan yang pesat ini," kata Taro Yamada, seorang analis asuransi terkemuka di Tokyo.
Selain itu, faktor lain yang diyakini turut mendorong momentum positif ini adalah perubahan demografi dan kesadaran yang semakin meningkat di kalangan penduduk Jepang akan pentingnya asuransi jiwa sebagai bagian tak terpisahkan dari perencanaan keuangan dan perlindungan masa depan.
Meskipun kinerja perusahaan asuransi jiwa Jepang sangat positif, para pelaku industri tetap harus jeli dalam mengantisipasi tantangan ke depan. Ketidakpastian ekonomi global, perubahan regulasi, dan dinamika pasar keuangan merupakan faktor-faktor eksternal yang penting untuk dipertimbangkan.
Namun, optimisme tetap dirasakan banyak pihak dalam industri ini. "Kami percaya bahwa pertumbuhan ini akan terus berlanjut seiring dengan perkembangan produk dan layanan baru yang terus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Kesadaran akan pentingnya proteksi asuransi sejalan dengan penerapan regulasi dan inovasi teknologi yang mendukung," tambah Taro Yamada.
Kemajuan yang dicapai oleh industri asuransi jiwa di Jepang hingga tahun 2024 ini juga menjadi refleksi dari stabilitas ekonomi negara yang semakin membaik. Pengembangan strategi yang sesuai dengan kebutuhan pasar serta penyesuaian terhadap perkembangan global, menjadi kunci sukses bagi perusahaan asuransi dalam mempertahankan serta meningkatkan pencapaian mereka di masa depan.
Seiring berkembangnya industri asuransi di Jepang, langkah strategis dalam memperluas penetrasi pasar dan meningkatkan edukasi publik tentang manfaat asuransi jiwa terus dilakukan oleh para pemangku kepentingan. Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa produk asuransi mampu menjadi solusi finansial yang efektif dan berkelanjutan bagi masyarakat Jepang.
Dengan optimisme yang tinggi, industri asuransi jiwa Jepang siap menghadapi tantangan dan peluang baru di tahun 2025 dan seterusnya. Masyarakat dan stakeholder pun diharapkan dapat terus mendukung perkembangan positif ini, guna menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih stabil dan memberikan dampak positif dalam jangka panjang.