JAKARTA - Mulai 10 September 2025, warga Jember dan sekitarnya akan merasakan kemudahan baru dalam menjangkau ibu kota. Jalur udara reguler Jember–Jakarta resmi dioperasikan setelah sebelumnya hanya diperkenalkan melalui soft launching pada 17 Agustus lalu. Kabar ini disampaikan langsung oleh Bupati Jember, Muhammad Fawait, yang menegaskan bahwa langkah tersebut menjadi salah satu ikhtiar pemerintah daerah menghadirkan fasilitas transportasi lebih baik bagi masyarakat.
“Setelah dilakukan soft launching pada 17 Agustus lalu, penerbangan reguler Jember–Jakarta akan resmi dimulai pada 10 September 2025 mendatang,” ujar Fawait dalam keterangan resminya.
Langkah ini sekaligus menandai kembalinya Bandara Notohadinegoro Jember berfungsi optimal dalam mendukung mobilitas warga. Selama ini, masyarakat Jember yang ingin bepergian ke Jakarta sering kali harus menempuh jalur darat menuju bandara di kota lain. Dengan hadirnya penerbangan langsung, waktu tempuh bisa lebih efisien sekaligus memangkas biaya perjalanan tambahan.
Pemesanan Tiket Bertahap
Dinas Perhubungan Jember bersama maskapai Fly Jaya tengah menyiapkan sistem pembelian tiket. Rencananya, mulai 5 September 2025, pemesanan tiket secara daring sudah dapat diakses oleh masyarakat. Namun, di tahap awal, tiket penerbangan hanya bisa dibeli secara offline di Bandara Jember dan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Meski demikian, Fawait menegaskan masyarakat tidak perlu cemas karena sistem daring akan segera aktif melalui aplikasi pemesanan tiket yang populer digunakan. Kehadiran opsi online ini penting, mengingat tren mobilitas masyarakat saat ini lebih mengandalkan kepraktisan layanan digital.
Dorongan dari Pemerintah Daerah
Pemerintah Kabupaten Jember menyambut positif dibukanya kembali rute ini. Menurut Fawait, langkah tersebut bukan hanya soal transportasi, tetapi juga menyangkut penguatan potensi ekonomi dan pariwisata daerah. “Dengan hadirnya penerbangan reguler ini, masyarakat Jember diharapkan semakin mudah mengakses Jakarta tanpa harus melalui bandara di daerah lain,” ucapnya.
Ia menambahkan, pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendorong agar layanan penerbangan berjalan lancar dan berkelanjutan. Dukungan itu diwujudkan dengan koordinasi intensif bersama maskapai, pengelola bandara, hingga berbagai pemangku kepentingan lain.
Optimisme ke Depan
Bupati Fawait optimistis bahwa Bandara Notohadinegoro tidak akan berhenti pada satu rute saja. Ia meyakini penerbangan dari Jember nantinya dapat menjangkau bandara-bandara lain di Indonesia.
“Bahkan, Fawait optimis Bandara Notohadinegoro Jember nanti tidak hanya melayani rute penerbangan Jember–Jakarta, tetapi juga ke bandara lain yang ada di Indonesia,” bunyi keterangan yang ia sampaikan. Harapannya, konektivitas udara ini dapat mendorong arus investasi masuk ke Jember, sekaligus meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
Dengan posisi Jember yang strategis di wilayah Tapal Kuda Jawa Timur, ketersediaan jalur udara reguler akan menjadi nilai tambah tersendiri. Investor maupun wisatawan yang sebelumnya terkendala akses kini dapat lebih mudah menjangkau daerah tersebut.
Manfaat bagi Masyarakat
Dibukanya kembali rute penerbangan reguler Jember–Jakarta tentu memberi banyak manfaat. Bagi kalangan pebisnis, hal ini mempercepat interaksi dengan pusat pemerintahan maupun pasar ibu kota. Sementara itu, untuk masyarakat umum, layanan ini memberi pilihan transportasi yang lebih cepat dibanding jalur darat atau transit di bandara kota lain.
Selain efisiensi waktu, konektivitas udara juga membuka peluang baru dalam pengembangan sektor jasa dan perdagangan. Produk-produk lokal Jember bisa lebih mudah dipasarkan ke wilayah yang lebih luas, termasuk Jakarta dan kota besar lainnya.
Menyambut Era Baru Mobilitas
Momentum ini menjadi bukti keseriusan pemerintah daerah menjadikan Jember lebih terbuka terhadap peluang baru. Dengan dukungan infrastruktur transportasi yang memadai, kota ini diharapkan tidak lagi terisolasi secara geografis, melainkan terhubung lebih erat dengan pusat aktivitas nasional.
Harapan yang dititipkan Bupati Fawait agar penerbangan ini tidak hanya sekadar hadir, melainkan juga berkelanjutan, tentu menjadi pekerjaan bersama. Keberlangsungan layanan penerbangan membutuhkan dukungan masyarakat, termasuk dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia.
Kehadiran penerbangan reguler Jember–Jakarta mulai 10 September 2025 bukan hanya sekadar kabar gembira, melainkan langkah nyata menuju kemajuan daerah. Dengan dukungan teknologi pemesanan daring, komitmen pemerintah, serta keterlibatan maskapai, Jember kini semakin siap menyongsong era baru mobilitas yang lebih cepat dan efisien.
Bandara Notohadinegoro Jember kembali menjadi gerbang penting yang menghubungkan masyarakat dengan ibu kota, serta membuka jalan bagi peluang investasi dan pariwisata yang lebih luas. Dari sini, harapan akan lahirnya rute-rute baru ke berbagai daerah lain pun semakin besar, sejalan dengan optimisme Bupati Fawait dan masyarakat Jember.